Raup Jutaan Rupiah Sebelum Nenek Meninggal




Pukul! Bel pintu berbunyi nyaring, tanda bahwa seseorang baru saja datang. Aku segera bergegas menuju pintu sambil berpikir, "Siapa yang datang di jam segini?"
Ternyata, nenekku yang sedang berkunjung dari kampung. Ia terlihat lelah, tapi senyumnya masih terpancar jelas di wajahnya yang keriput. Aku mempersilakannya masuk dan duduk di sofa.
"Nak, nenek mau cerita sesuatu," katanya sambil mengelus tanganku lembut.
"Apa itu, Nek?" tanyaku penasaran.
"Nenek mau pergi ke Tanah Suci," jawabnya pelan.
Deg! Jantungku langsung berdebar kencang. Tanah Suci? Nenekku mau pergi haji? Aku merasa sangat terkejut sekaligus bangga.
"Alhamdulillah, Nek. Semoga nenek diberi kemudahan dan kelancaran," kataku.
"Tapi ada satu hal yang ingin nenek minta," lanjutnya.
"Apa itu, Nek?"
"Nenek mau kamu bantu nenek mengumpulkan uang untuk biaya haji. Nenek ingin berangkat tahun depan."
"Tentu, Nek. Aku akan bantu semaksimal mungkin," kataku mantap.
Hari-hari pun berlalu. Aku mulai memutar otak mencari cara untuk mengumpulkan uang. Aku mencoba berjualan makanan ringan di sekolah, tapi ternyata keuntungannya tidak seberapa. Aku juga mencoba menawarkan jasa les privat, tapi tidak ada yang berminat.
Dalam keputusasaan, aku mengobrol dengan temanku, Andi. Dia menyarankan agar aku membuka bisnis online.
"Bisnis online? Tapi aku tidak punya modal," kataku ragu.
"Tenang aja, kamu bisa pakai sistem dropship. Kamu nggak perlu stok barang. Kamu tinggal posting foto produknya di media sosial, terus kalau ada yang beli, kamu tinggal pesan ke supplier," jelas Andi.
Aku pun tertarik dengan idenya. Aku langsung mencari supplier yang terpercaya dan mulai mempromosikan produknya di Instagram.
  • Pertama, aku menjual baju muslim.
  • Kedua, aku menjual aksesoris hijab.
  • Ketiga, aku menjual makanan ringan khas daerah.
Alhamdulillah, bisnisku mulai berjalan lancar. Pesanan mulai berdatangan setiap harinya. Aku pun mulai menabung untuk biaya haji nenekku.
Satu tahun berlalu dengan cepat. Uang yang kutabung sudah cukup untuk biaya haji nenekku. Aku langsung memberitahunya kabar gembira ini. Ia sangat bahagia dan tidak menyangka bahwa aku bisa mengumpulkan uang sebanyak itu.
"Terima kasih, Nak. Nenek sangat bangga padamu," katanya sambil memelukku erat.
Akhirnya, nenekku berangkat ke Tanah Suci. Aku mengantarnya hingga bandara dan mendoakan yang terbaik untuknya.
Aku merasa sangat terharu melihat nenekku pergi. Aku tahu bahwa perjalanan ini akan mengubah hidupnya selamanya. Dan aku bangga bisa menjadi bagian dari perjalanan itu.
Nenek, semoga perjalananmu lancar dan penuh berkah. Aku akan selalu mendoakanmu.