Forest City: Adakah Ia Sebuah Kota Hantu yang Tersembunyi?




Forest City, sebuah kota buatan manusia yang terletak di Pantai Johor, telah menjadi perbincangan hangat sejak dibangun. Dengan janji-janji akan kehidupan urban yang mewah dan investasi besar-besaran, kota ini menarik banyak perhatian. Namun, di balik gemerlapnya, apakah Forest City benar-benar sebuah kota yang berkembang pesat atau malah sebuah kota hantu yang tersembunyi?

Jalan-jalan yang Sepi dan Bangunan Kosong

Saat Anda memasuki Forest City, Anda akan disambut oleh suasana yang sangat berbeda dari kota-kota lain di Malaysia. Jalan-jalannya yang lebar dan modern tampak kosong, hanya beberapa mobil yang jarang melintas. Bangunan-bangunan yang menjulang tinggi sebagian besar kosong, dengan jendela-jendela yang gelap dan halaman yang sepi. Ada perasaan tidak bernyawa yang menyelimuti kota ini, seolah-olah waktu telah berhenti di sini.

Janji-janji yang Tidak Terpenuhi

Forest City dipromosikan sebagai kota masa depan, dengan fasilitas canggih, gaya hidup mewah, dan investasi miliaran dolar. Namun, kenyataan di lapangan jauh berbeda. Rencana ambisius untuk membangun pusat perbelanjaan, sekolah, dan rumah sakit belum terwujud. Sebaliknya, yang terlihat hanyalah deretan gedung-gedung kosong yang menjulang ke langit.

Apa yang Terjadi?

Ada beberapa alasan mengapa Forest City gagal berkembang seperti yang diharapkan. Salah satu faktor utamanya adalah pasar properti yang lesu di Johor Bahru. Dengan banyaknya pilihan properti yang lebih terjangkau di daerah sekitarnya, investor enggan membeli unit-unit di Forest City yang berharga mahal.

Selain itu, lokasi Forest City yang terpencil juga menjadi penghalang. Terlepas dari jembatan yang menghubungkannya ke Singapura, kota ini terletak jauh dari pusat kota Johor Bahru dan pusat bisnisnya. Hal ini mempersulit orang untuk tinggal dan bekerja di Forest City.

Apakah Forest City Akan Bangkit Kembali?

Meskipun kenyataan pahit yang dihadapi, masih ada harapan bahwa Forest City dapat bangkit kembali. Pemerintah Malaysia berkomitmen untuk mendukung pembangunan kota tersebut, dan beberapa pengembang masih percaya pada potensinya. Namun, dibutuhkan investasi signifikan dan perubahan strategi untuk membuat kota ini layak huni dan menarik.

Untuk saat ini, Forest City tetap menjadi sebuah kota misteri. Apakah kota ini akan menjadi sebuah kota yang berkembang pesat atau tetap menjadi kota hantu, hanya waktu yang dapat menjawabnya.

Refleksi

Kisah Forest City adalah pengingat bahwa bahkan proyek-proyek paling ambisius pun dapat gagal jika tidak direncanakan dan dilaksanakan dengan matang. Ini juga merupakan pelajaran berharga tentang pentingnya investasi jangka panjang dan penciptaan komunitas yang berkelanjutan.

Saat kita merenungkan masa depan kota-kota kita, mari kita belajar dari kesalahan Forest City dan berusaha untuk membangun kota-kota yang inklusif, layak huni, dan benar-benar melayani warganya.